Refleksi
Filsafat Ilmu Oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A
Jumat, 3 Oktober
2014
Pengertian hidup secara filsafat
adalah meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Untuk mencapai hidup yang sukses
dibutuhkan ketrampilan yaitu ketrampilan untuk menembus ruang dan waktu. Menembus
ruang dan waktu disini adalah mengalami perubahan. Tentu ada syarat yang harus
dipenuhi yaitu syarat perlu dan cukupnya. Misalnya ketika kita dari Jogyakarta ingin
pergi ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang, berarti kita telah menembus
ruang dan waktu sehingga mempercepat waktu, melepaskan diri dari tempat
tertentu dengan begitu cepatnya karena dengan waktu 1 jam kita telah berpindah
dari Yogyakarta ke Jakarta. Jadi ini hubungan antara ruang dan waktu saja.
Ketika waktunya dipercepat maka tempatnya berpindah pula. Namun untuk sampai ke
Jakarta ada syarat perlu dan cukupnya, ada pengetahuannya, ada biaya tiket, dan
sebagainya. Jangankan manusia yang mempunyai akal dan pikiran sehingga bisa
berusaha/berikhtiar, batu saja yang tidak punya pikiran dan kesadaranpun bisa
menembus ruang dan waktu. Batu yang tadinya keras karena terkena air maka lama
kelamaan bisa menjadi lapuk sehingga menandakan bahwa batu itu sedang menembus
ruang dan waktu. Memang disadari atau tidak, mau atau tidak mau kita memang
harus menembus ruang dan waktu (mengalami perubahan) agar kita terampil dan
menjadi manusia yang semakin baik lagi, baik dalam segala hal.